Benarkan bumi kita makin panas? Di Indonesia tercatat terjadi peningkatan suhu sebesar 0,3°C sejak tahun 1990. Coba kita rasakan, betapa panasnya sekarang ini, musim yang bergeser, permukaan air laut naik dan masih banyak lagi. Indikasi paling mudah adalah suhu ruangan yang dulu nyaman tanpa AC, saat ini AC sepertinya telah menjadi kebutuhan pokok.
Efek Rumah Kaca (ERK)
Radiasi yang dipancarkan matahari ke bumi menembus lapisan atmosfer dan masuk ke bumi. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek menembus atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Sebagian glombang akan dipantulkan kembali ke bumi. Namun sayangnya, tak semua gelombang panjang ketika mancapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali se atmosfer. Namun sayangnya, tidak semua gelombang panjang yang dipantukan kembali oleh bumi dapat sebagian dihadanng dan diserap oleh gas-gas yang berada di atmosfer disebut Gas rumah Kaca. Peristiwa lam ini dikenal dengan Efek Rumah kaca (ERK), karena peristiwanya serupa dengan proses yang erjadi di dalam rumah kaca.
GAS RUMAH KACA
Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas-gas di atmosfer yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Gas ini berkemampuan untuk meyerap radiasi matahari di atmosfer sehingga menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi lebih hangat.
Meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer akibat aktivitas manusia pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu permukaan bumisecara global.
Dalam KonvensI PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change – UNFCCC), ada enam jenis gas yang digolongkan sebagai GRK, yaitu karbondioksida (CO2), dinitroksida (N2O), Metana (CH4), sulfurheksaflourida (SF6), perflourokarbon (PFCs) dan Hidroflourokarbon (HFCs).
GRK terutama dihasilkan dari kegiatan manusia yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas dan batubara) seperti pada penggunaan kendaraan bermotor dan penggunaan alat-alat elektronik.selain itu penebangan pohon, penggundulan hutan serta kebakaran hutan juga merpakan sumber emisi GRK.
Jenis GRK yang terbanyak memberikan sumbangan pada peningkatan emisi GRK adalah Co2, CH4 dan N2o. Gas-gas ini dihasilkan terutama dari pembakaran bahan baklar fosil di sektor energi, transportasi dan industri. Sementara gas seperti (SF6), (PFCs) dan (HFCs) yang dihasilkan terutama dari industri pendingin (freon) dan penggunaan aerosol menyumbangkan 1% total emisi. Namun penggunaan secara besar-besaran pada akhirnya jumlah yang diemisikan tidak jauh beda dengan gas Co2, CH4 dan N2o.
Apa yang bisa dilakukan? Penghematan. Adalah hal yang paling efektif untuk mengurangi pemanasan global ini. Hemat dapat dilakukan secara pribadi, misalnya :
Kurangi pemakaian kendaraan pribadi apabila masih bisa ditempuh dengan kendaraan umum.
Pemeliharaan mesin kendaraan bermotor anda. Bayangkan anda dibelakang knalpot, bagaimana rasanya??
Efek Rumah Kaca (ERK)
Radiasi yang dipancarkan matahari ke bumi menembus lapisan atmosfer dan masuk ke bumi. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek menembus atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Sebagian glombang akan dipantulkan kembali ke bumi. Namun sayangnya, tak semua gelombang panjang ketika mancapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali se atmosfer. Namun sayangnya, tidak semua gelombang panjang yang dipantukan kembali oleh bumi dapat sebagian dihadanng dan diserap oleh gas-gas yang berada di atmosfer disebut Gas rumah Kaca. Peristiwa lam ini dikenal dengan Efek Rumah kaca (ERK), karena peristiwanya serupa dengan proses yang erjadi di dalam rumah kaca.
GAS RUMAH KACA
Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas-gas di atmosfer yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Gas ini berkemampuan untuk meyerap radiasi matahari di atmosfer sehingga menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi lebih hangat.
Meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer akibat aktivitas manusia pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu permukaan bumisecara global.
Dalam KonvensI PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change – UNFCCC), ada enam jenis gas yang digolongkan sebagai GRK, yaitu karbondioksida (CO2), dinitroksida (N2O), Metana (CH4), sulfurheksaflourida (SF6), perflourokarbon (PFCs) dan Hidroflourokarbon (HFCs).
GRK terutama dihasilkan dari kegiatan manusia yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas dan batubara) seperti pada penggunaan kendaraan bermotor dan penggunaan alat-alat elektronik.selain itu penebangan pohon, penggundulan hutan serta kebakaran hutan juga merpakan sumber emisi GRK.
Jenis GRK yang terbanyak memberikan sumbangan pada peningkatan emisi GRK adalah Co2, CH4 dan N2o. Gas-gas ini dihasilkan terutama dari pembakaran bahan baklar fosil di sektor energi, transportasi dan industri. Sementara gas seperti (SF6), (PFCs) dan (HFCs) yang dihasilkan terutama dari industri pendingin (freon) dan penggunaan aerosol menyumbangkan 1% total emisi. Namun penggunaan secara besar-besaran pada akhirnya jumlah yang diemisikan tidak jauh beda dengan gas Co2, CH4 dan N2o.
Apa yang bisa dilakukan? Penghematan. Adalah hal yang paling efektif untuk mengurangi pemanasan global ini. Hemat dapat dilakukan secara pribadi, misalnya :
Kurangi pemakaian kendaraan pribadi apabila masih bisa ditempuh dengan kendaraan umum.
Pemeliharaan mesin kendaraan bermotor anda. Bayangkan anda dibelakang knalpot, bagaimana rasanya??
Comments
Post a Comment